Toksin adalah zat beracun
Sabtu, 08 Juni 2013
0
komentar
Toksin adalah zat beracun yang diproduksi oleh sel atau organisme hidup,
meskipun manusia secara teknis organisme hidup, zat buatan manusia yang
diciptakan oleh proses buatan biasanya tidak dianggap racun dengan
definisi ini. Itu adalah kimiawan organik Brieger Ludwig (1849-1919)
yang pertama kali menggunakan istilah ‘racun’.
Toksin/Racun dapat molekul kecil, peptida, atau protein yang mampu
menyebabkan penyakit pada kontak dengan atau penyerapan oleh jaringan
tubuh berinteraksi dengan makromolekul biologis seperti enzim atau
reseptor seluler. Racun sangat bervariasi dalam tingkat keparahan
mereka, mulai dari biasanya ringan dan akut untuk segera mematikan
(seperti dalam botulinum toksin).
Sumber Toksin :
1. Polusi udara.
2. Air tanah.
3. Makanan dan Minuman.
4. Sayuran dan buah-buahan.
5. Obat-obatan dan narkotika.
Tanpa kita sadari bahwa sebagaian dari masalah tubuh kita sebenarnya
berasal dari kebiasaan makan. Tidak ada kehidupan dibumi ini selain
manusia yang dikatan “beradap” sanggup memakan makan yang mengandung
sifat asam yang berlebihan seperti daging, makanan yang dihaluskan
seperti nasi putih, roti, gula, manisan, makan yang digoreng dan
berminyak, protein berlebihan dan lain-lain, disebabkan terlalu banyak
makan. Hal tersebut menyebabkan tubuh kita terlalu banyak mengandung
asam serta dpenuhi dengan makan yang tidak dapat dicerna, berfermentasi,
busuk dan tidak asli. Makan yang kita makan setiap hari mengandung
bahan-bahan kimia seperti bahan pengawet, pewarna, antibiotic, perasa
tiruan, racun binatang perusak dan lain-lain. Seluruh makanan tersebut
meningkatkan kandungan racun didalam tubuh kita.
Dalam keadaan biasa, hati kita akan mengeluarkan sisa-sisa pembuangan
melalui saluran usus dan kulit, sementara ginjal mengeluarkan sisa-sisa
pembuangan melalui saluran kencing atau kantong kencing. Apabila hati dan ginajal kita terluka atau terbebani maka fungsi pembersihan Toksin
yang biasa tidak dapat dilakukan,Toksin didalam tubuh akan menyebar ke
dalam darah, darah berToksin tersebut jika tidak dapat dihilangkan atau
dinetralisir, akan dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, naluri
daya tahan manusia telah menyesuaikan diri dengan cara-cara lain yang
mengagumkan.
Daya tahan endokrin akan membawa Toksin supaya Toksin tersebut dapat
dibersihkan melalui organ-organ pengeluaran lain seperti kalenjar gondok
yang akan memaksa pembersihan Toksin melalui sel-sel membrane mucus
yang berasal dari endothelial dan menyebabkan mukosistis.
Kelenjar adrenal akan memaksa ginjal memperkuat fungsi penyaringan
sehingga dapat merusak ginjal itu sendiri. Tekanan darah juga meningkat
dan menyebabkan serangan penyakit jantung atau berpangaruh buruk
terhadap sistem penyebaran lainnya.
Toksin empedu yang dibersihkan oleh hati kita akan dihilangkan melalui
kulit sebagai pengganti sehingga menyebabkan berbagai penyakit kulit
seperti jerawat, bintik-bintik dan tahi lalat
Tanda-tanda permulaan yang menunjukkan badan kurang bersih termasuk:
lendir di dalam hidung dan kerongkongan pada waktu bangun pagi, hidung tersumbat atau berari, lidah kotor, nafas berbau, noda darah pada mata,
selera makan menurun, perut kembung, masuk angin, pening kepala, ketombe
yang berlebihan, keringat yang berliebihan, bau badan, kulit berwarna
kekuningan, cepat marah dan lain-lain.
Sisa pembuangan berToksin (Toksin) bukan saja merusak fungsi pencernaan
kita yang normal, bahkan akan dibawa oleh darah ke berbagai organ tubuh,
lalu merusakkan sistem peredaraan (saluran darah), organ penyaringan
(sistem hati dan ginjal) dan organ pengeluran (sistem gastrousus).
Terdapat 3 sistem pembersihan Toksin utama di tubuh manusia:
1. System pencernaan; usus kecil, usus besar.
2. System penyaringan; hati, ginjal, rahim, kulit.
3. System endokrin; kalenjar pituitary, kelenjar pineal, kelenjar
gondok, kelenjar paratiroid, kelenjar timus, kelenjar adrenal, pankreas,
kelenjar seks dan lain-lain.
Oleh karena itu kita perlu sekali menjaga pola hidup sehat atau mengatur
pola makan kita setiap harinya, jika perlu lakukan detoksifikasi
berkala secara rutin. Detoksifikasi adalah proses pengeluaran racun
(Toksin) atau zat-zat yang bersifat racun dari dalam tubuh. Bila tubuh
bersih dari Toksin atau racun maka kita akan terbebas dari segala
penyakit.
Detoksifikasi dengan MELILEA Greenfield Organik
Selain memberikan nutrisi yang lengkap, sayuran yang mengandung lebih
dari 20 jenis tanaman organik ini mempunyai kemampuan untuk menyerap
kandungan racun dalam sistem pencernaan. Saat itulah ia menempel
didinding usus dan menarik racun (toksin) yang menempel dan mengendap
menjadi kerak. Tak hanya toksin yang ditarik, melainkan juga lemak dan
kolestrol yang mengotori usus, lalu membuangnya dalam bentuk tinja.
Jangan kaget, saat ke belakang, Anda akan mengeluarkan tinja yang
panjang tanpa putus, seperti lengket satu sama lain, dan ringan di atas
air. Itulah pertanda bahwa toksin dan endapan lemak dalam usus dan
lambung telah dibersihkan dalam waktu 4-7 hari.
Kotoran dinding usus yg sudah menebal dan mengeras beberapa tahun
(selama hidup) akan keluar bersamaan pada saat BAB. Setelah itu anda
akan merasakan tubuh yang ringan dan segar. Dalam hitungan belasan hari
saja, penyakit yang bertahun-tahun merisaukan Anda akan sirna. Bahkan,
kulit Anda akan menjadi lebih halus, cerah, dan sehat, sehingga anda terlihat lebih muda 10(sepuluh) tahun
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Toksin adalah zat beracun
Ditulis oleh asep ropi
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://hidupsehatdancantikalami.blogspot.com/2013/06/toksin-adalah-zat-beracun.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh asep ropi
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar